sentralpos.com – Kejang pada anak memang hal yang mengkhawatirkan. Jika terlambat dalam penanganan maka akan menyebabkan gangguan fungsi otak di kemudian hari. bahkan banyak kasus kejang pada anak yang akhirnya berujung pada kematian. Masalah kejang tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor. Kebanyakan adalah faktor demam yang kerap dialami anak-anak. demam akan membuat oksigen dan fungsi otak menurun. Hal ini berimbas pada kinerja otak yang membuat anak-anak mengalami kejang.
Selain itu kejang juga bisa disebabkan karena gejala penyakit tertentu. Banyak yang mengartikan bahwa kejang hanya disebabkan karena demam. Padahal beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan otak dan sistem imun juga membawa dampak buruk berupa kejang. Jangan sampai salah dan terlambat penanganan dalam mengatasi kejang pada anak. cobalah kenali terlebih dulu apa saja penyebab kejang pada anak yang selengkapnya akan diulas lebih lanjut berikut ini.
- Gangguan metabolisme tubuh
Metabolisme tubuh yang terganggu menyebabkan proses kimia pada tubuh anak mengalami gangguan. Biasanya faktor hipoglikemia atau kekurangan kadar gula pada anak menyebabkan metabolisme terganggu. Selain itu kekurangan natrium, kalsium, hingga tingkat bilirubin dalam darah yang tinggi bisa memicu gangguan tersebut dan menyebabkan metabolisme terganggu.
- Meningitis
Jangan sepelekan jika anda kerap mengalami kejang. Bisa jadi meningitis merupakan penyebab utama gejala tersebut. Peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang menyebabka kekurangan oksigen, tekanan dalam otak dan jaringan meninges. Hal inilah yang menyebabkan anak-anak sering mengalami kejang sebagai gejala yang kerap dialaminya.
- Cerebal Palsy
Kondisi cedera otak dan bentuk otak yang tidak sempurna merupakan sebuah kondisi yang kerap disebut sebagai Cerebal Palsy. Kondisi tersebut teerjadi karena ketika masih janin perkembangan otak tidak maksimal. Gangguan semacam ini akan menyebabkan anak sering mengalami kejang karena proses perkembangan otak tidak maksimal. Gangguan pendengaran, penglihatan dan gangguan kecerdasan juga kerap dialami.
- Trauma kepala
Trauma kepala yang dialami ketika masih bayi akan membuatnya kerap mengalami kejang di tahap berikutnya. Pendarahan dalam otak dan bagian kepala lainnya berpengaruh pada kinerja otak. Kejang yang terjadi karena trauma otak akan terjadi beberapa lama dn biasanya berpeluang menyebabkan komplikasi. Muntah setelah cedera kepala juga menjadi ciri lainnya kejang yang disebabkan trauma kepala.
- Demam
Poin satu ini merupakan yang paling sering terjadi. Infeksi yang menyerang tubuh akan menyebabkan anak-anak mengalami kejang disertai suhu tubuh yang meningkat. Oleh sebab itu wajib bagi orangtua untuk segera menstabilkan suhu tubuh si kecil agar demamnya tidak mengarah ke kejang. Selain itu riwayat keluarga yang pernah mengalami kejang juga berpengaruh kepada kondisi tubuh anak-anak.
Demikian beberapa penyebab mengapa anak-anak sering mengalami kejang. Semoga bermanfaat dan memberikan gambaran untuk anda sebagai orangtua.